Rabu, 15 September 2010

EFEK INTERVENSI JEPANG TERHADAP PERGERAKAN BURSA

Kemaren (Rabu, 15 September 2010) pemerintah jepang mengeluarkan statement tentang intervensi terhadap penguatan JPY terhadap USD yang dirasa perlu karena penguatan JPY terhadap USD yang sempat menembus level 82.88 justru akan menghambat laju perekonomian pada sektor export - import. Hal ini juga ditunjukkan terhadap melemahnya index jepang dibanding index saham dunia lainnya.

Intervensi pemerintah jepang tersebut mampu mengangkat dan merangsang perekonomian jepang hingga menaikkan index saham jemapng dari level 9140 ke level 9610, dan juga USD/JPY dari level 82.88 naik (melemah) ke level 85.77. Namun naiknya harga index dan mata uang ini saya rasa tidak akan bertahan lama, karena dalam beberapa bulan selama tahun 2010 ini perekonomian jepang masih jauh dibawah harapan para investor.

Sejumlah pengamat market juga mengatakan bahwa efek berita ini akan bertahan maksimal hanya dalam minggu ini saja. Setelah itu laju index & mata uang jepang (JPY) akan melanjutkan trend yang sudah terbentuk. Pernyataan para pengamat tersebut juga mendasar pada acuhan sebelumya, yang dalam beberapa bulan yang lalu jepang pernah mengeluarkan paket stimulus guna merangsang pertumbuhan perekonomian, namun justru direspon positif oleh index asia lainnya, namun tidah oleh index jepang (NIKKEI).

Kalau kita cermati, ketika index saham dunia terpuruk karena krisis global (2008-2009), pada saat itu index saham dunia mencatat rekor penurunan yang fantastis, dan mencatat rekor terendah, antara lain ;
DOW JONES INDEX (6469.95)
NIKKEI INDEX (6985)
KOSPI INDEX (117.85)
HANGSENG INDEX (10380)

Dari pengamatan level terendah hingga mencatat rekor kenaikan pada tahun setelahnya (2009-2010) ini saja kita dapat menyimpulkan bahwa dari beberapa index diatas, hanya index jepang (NIKKEI) yang tidak menunjukkan performa yang meyakinkan. Hal ini juga yang dikhawatirkan oleh para pengamat yang akan bisa menghambat kestabilitas index saham lainnya.

Namun kalau kita melihat dari semua data fundamental yang ada, wajar jika jepang masih kurang maksimal. Kenaikan saham hongkong (HANGSENG) dan juga korea selatan (KOSPI) yang mencetak rekor kenaikan yang sangat fantastis (lebih dari 100%) juga dikhawatirkan akan menghambat kenaikan index di bulan atau tahun berikutnya (2011) dan berkecendrungan flat atau bahkan turun karena adanya sinyal OVERBOUGHT. Namun kita tidak bisa mengatakan dan memprediksikan sedini ini, karena masih banyak data dan nalaisa yang harus kita lakukan setelah ini.